Sabtu, 27 Agustus 2011

HOT REVIEW: Tendangan Dari Langit -Kabar Baik dan Kabar Buruk-

Sebuah kesempatan harus diambil. Fenomena sepakbola yang sedang mengundang euforia masyarakat lua Indonesia harus dimanfaatkan sebelum terlambat. Sayangnya, "Tendangan Dari Langit" muncul di momen yang agak terlambat.


Hingar bingar lagu "Garuda Di Dadaku" serta topik berita selebriti Tim Nasional sudah mulai memudar saat ini. Namun semua itu bisa dipahami karena mungkin para produser film ingin memanfaatkan momen libur lebaran. Nah, review kali ini akan membahas dua kabar dari Movie Pos yang mengiringi film terbaru karya Hanung Bramantyo ini. Yang pertama adalah kabar baik dan kedua kabar buruk. Kita awali dulu dengan yang baik. Dalam ruang opini, Movie Pos menganggap bahwa Hanung Bramantyo adalah sutradara terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini, dari sisi teknis maupun non teknis. Mau tidak mau, film yang dibuatnya, dengan tema apa pun, akan mencerminkan kualitas yang dimiliki sutradaranya. Tendangan Dari Langit bukanlah sebuah aji mumpung memanfaatkan momen euforia masyarakat Indonesia pada sepakbola. Film ini menjanjikan kualitas dari segi penceritaan dan teknis pengambilan gambarnya. Film ini enak ditonton dan dinikmati. Ceritanya segar, humornya menghibur dan para karakternya gampang disukai.


Sekarang kabar buruknya. Movie Pos menyadari bahwa Bung Hanung ingin mencerminkan budaya masyarakat setempat dengan jujur pada para penonton. Namun sayangnya terlalu jujur sampai kebablasan. Hal yang dimaksud di sini adalah kata-kata sumpah serapah yang kelebihan porsi. Sangat disayangkan mengingat film ini sebenarnya ditujukan untuk tontonan keluarga menyambut liburan. Ketika menontonnya, Movie Pos melihat banyak anak kecil yang juga nonton. Sambil bertanya-tanya apa yang dilakukan lembaga sensor film, Movie Pos mengkritik kebijakan para pelaku film ini. Dari sisi cerita, film ini telah menumbuhkan rasa nasionalisme dan mendidik para generasi muda untuk tidak mudah menyerah menghadapi tantangan. Tapi, kata-kata sumpah serapah yang dimunculkan di sini seakan menjadi noda film ini.


Kesimpulannya, Movie Pos tetap merekomendasikan film ini untuk ditonton sebagai hiburan yang menyenangkan tapi hanya untuk orang dewasa atau disertai orang tua. Sangat tidak bijaksana bagi anak-anak di bawah umur apabila mendengar kata-kata umpatan dan kemudian ditirukan di dalam hidup mereka.

 Movie Pos Rating: 7/10 
Rating: Bimbingan Orang Tua/ Dewasa
 Untuk kandungan kata-kata umpatan yang vulgar 

Untuk mengetahui jadwal nonton film ini, Anda bisa klik di sini