Sabtu, 30 Maret 2013

Bagus/Nggak? GI Joe: Retaliation

Adegan penculikan Storm Shadow di pegunungan yang dilakoni oleh Snake Eyes dan Jinx sangat keren!! Sesuatu yang original dan seru. Adegan tersebut mengundang decak kagum Movie Pos. Namun sayangnya, hanya adegan tersebut, tidak degan yang lain.


Film ini ibarat pelari marathon yang sudah terengah-engah sebelum mencapai bahkan setengah lintasan lari. Dari awal, tema cerita film ini sudah tidak meyakinkan. Seakan dipaksakan dari sisa cerita film pertama, yang juga tidak berhasil. Biasanya apabila sebuah film aksi tidak terlalu berhasil secara komersial, maka hampir pasti film tersebut tidak akan dibuatkan sequelnya. Namun untuk GI Joe yang sudah memiliki reputasi global dan memiliki banyak penggemar, Paramount Pictures akhirnya melakukan judi dengan tetap melanjutkan franchise madesu ini. Hampir semua yang ada di film pertama dirombak. Dari departemen produksi sampai pemeran. Para penggemar film ditarik perhatiannya dengan nama Dwayne "The Rock" Johnson dan Bruce Willis sebagai pemeran utama, mendampingi Chaning Tatum yang tetap dipertahankan (walau setengah hati). Wow, nama The Rock dan Bruce Willis menjanjikan sebuah film aksi yang garang dan keren! Tapi ternyata, dari sisi produksi, terutama sutradara, Paramount salah pilih orang. Curriculum Vitae Jon M Cu sebelum menangani film ini adalah seorang sutradara film dance musik dan juga sutradara film dokumenter si Justin Bieber. Hasilnya? dua jempol teracung....ke bawah.


The Rock dan Bruce Willis melempem dan tidak garang sama sekali (ya iyalah, disutradarai oleh orang yang pernah mengarahkan Justin Bieber). Para karakter di film ini sebenarnya ingin tampil garang, namun dialog dan naskah cerita film ini mencegah mereka. Alur ceritanya berjalan lambat, banyak adegan mubazir, dan plotnya tidak konsisten. Musuh utama, yaitu Cobra, yang digadang-gadang sejak awal film sebagai sosok yang berbahaya hanya menjadi aksesoris yang cepat pudar. Karakter musuh yang lain pun sangat tidak meyakinkan, persis seperti kualitas film ini. Aksi-aksi pertarungan dan ledakan-ledakan tergolong biasa dan tidak menunjukkan perkembangan dari yang pertama. Malah, Movie Pos lebih menyukai adegan-adegan di film pertama daripada yang ini. Sungguh, empat tahun berselang sejak film pertama tapi tidak ada kemajuan yang berarti, malah menagalami penurunan. Poster-posternya saja yang garang, tapi tidak dengan filmnya. Film versi layar lebar GI Joe, sekali lagi mengecewakan penggemar GI Joe.


GI Joe, salah satu film aksi paling buruk tahun ini. Reputasinya saja yang menyelamatkan film ini untuk ditonoton tapi film ini memiliki potensi besar untuk mudah dilupakan. GI Joe: Retaliation akan menjadi sasaran empuk buat para kritikus film dan para penggemar film GI Joe sejati. Kalau tidak menemukan orang yang tepat untuk menyelamatkan franchise ini, lebih baik tidak usah dibuat kelanjutannya. (jak)

 Movie Pos Rating: 5/10 
Rating: Dewasa
(ALERT: Adegan kekerasan)


 Film GI Joe: Rise of the Cobra dapat disewa di: 
 Wins Disc (Hubungi: 031-5945771 / 031-7325412)