Dalam kehidupan, kita semua pasti dihadapkan pada pilihan. Memilih antara baik dan buruk atau bahkan pilihan yang tampaknya baik serta sebaliknya.
Seperti yang telah dikabarkan sebelumnya, X-Men: First Class adalah sebuah cerita awal sebelum X-Men yang pertama. Film ini menceritakan persahabatan dua mutant yang bisa dikatakan sang pioner, Charles Xavier (Profesor X) dan Erik Lehnsherr (Magneto). Dua pribadi yang berbeda latar belakang dan kemudian bersatu untuk bekerjasama. Kesatuan tanpa persamaan motivasi pada akhirnya menimbulkan perpecahan. Film ini adalah asal mula dari sebuah perbedaan prinsip mengenai kehidupan bersama manusia dengan mutant. Perbedaan ini pun pada akhirnya ditentukan oleh sebuah pilihan.
Menonton film ini pada awal cerita tak ubahnya seperti menonton film drama. Ada begitu banyak penggalian karakter tokoh utama dan semuanya dituturkan dengan baik. Bahkan para penonton yang sebelumnya tidak pernah tahu menahu mengenai salah satu karya terbaik Marvel ini pun bisa mengerti. Pemilihan pemeran karakter terutama dua pemeran utama sangat pas. Ada chemistry yang cocok di antara keduanya. Cerita kemudian berlanjut pada pertempuran yang tentunya sudah ditunggu para penggemar film aksi. Adegan pertempuran ini pun tidak mengecewakan. Secara keseluruhan bisa dikatakan, X-Men First Class memadukan unsur drama dan aksi dengan cukup baik.
Kredit khusus dapat diberikan pada penulis naskah yang bisa mengadaptasi sebuah cerita super hero untuk anak-anak menjadi sebuah film drama yang dewasa. Oleh karena itu, Movie Pos ingin mengaskan bahwa fim ini bukanlah tontonan anak-anak. Jangan tertipu dengan tema super hero. Film ini adalah film draama aksi yang memiliki kisah untuk konsumsi dewasa. (jak)
Movie Pos Rating: 7/10
Rating: Dewasa
Untuk kandungan kekerasan, sensualitas dan karakter menyeramkan Untuk mengetahui jadwal nonton film ini, Anda bisa klik di sini
Film X-Men 1, 2, dan 3 dapat disewa di:
Wins Disc (Hubungi: 031-5945771 / 031-7325412)
