The Ides Of March kembali menegaskan betapa berlumpurnya sebuah bidang yang disebut dengan politik.
Bersetting mengenai pemilihan umum Presiden di AS, The Ides of March menggambarkan dengan jelas sebuah suasana yang dipenuhi dengan intrik dan pengkhianatan. Dua hal yang bukan merupakan barang baru di dunia politik. Namun, yang paling menarik di sini adalah pengembangan karakter utama oleh Ryan Gosling dan George Clooney. Karakter yang mereka mainkan adalah karakter yang berubah dari awal film sampai ke akhir film. Semua itu dapat mereka lakukan karena mereka berada dalam sebuah cerita yang yang ditulis dengan sangat baik oleh tiga orang penulis naskah sekaligus. George Clooney tidak hanya berperan sebagai aktor di sini, dia juga adalah sang sutradara dan salah satu penulis naskah. Well done, Mr Clooney!
Cerita The Ides of March mengajak para penonton untuk menyelami dunia politik dimana banyak pribadi berpakaian rapi menginginkan kekuasaan dengan cara apa pun. Film ini menggambarkan bagaimana rapuhnya jiwa seseorang ketika dihadapkan dengan kekuasaan. Betapa tidak bisa dipercayanya sebuah penampilan luar yang meyakinkan. Semua orang memiliki sisi buruk, dan istilah tidak ada manusia yang sempurna ditegaskan dengan jelas dalam film ini. Proses penyampaian hal-hal tersebut ditampilkan dalam kualitas sinematografi yang menimbulkan kesan kuat. Akting para aktor kawakan semacam Philip Seymour Hoffman, Paul Giamatti, serta Marisa Tomei secara luar biasa mengimbangi George Clooney. Mereka semua memainkan peran mereka dengan talenta terbaik mereka (seperti biasanya).
Kalau Anda mencari hiburan, Movie Pos menyarankan jangan menonton film ini. Tapi kalau Anda mencari cerita berkualitas dan akting menawan para aktor maupun aktrisnya, The Ides of March dapat menjadi pilihan nonton Anda. (jak)
Movie Pos Rating: 7/10
Rating: Dewasa
(Kandungan adegan sensualitas dan kata-kata sumpah serapah)
Untuk mengetahui jadwal nonton film ini, Anda bisa klik di sini
