Sabtu, 24 Maret 2012

Bagus/Nggak? - The Raid

The Raid mungkin satu-satunya film Indonesia yang dibicarakan berbulan-bulan sebelum penayangannya dengan garansi: Film ini pasti bagus atau paling tidak, penonton tidak pulang dengan kecewa.


Press screening pada Jumat, 19 Maret lalu di FX Senayan membuktikan itu. Wartawan majalah film, gaya hidup, hingga surat kabar nasional pun hadir dengan antusiasme yang sepertinya terpuaskan dahaganya hari itu. Tepuk tangan berkali-kali terjadi di beberapa scene. Tidak heran, menonton The Raid seperti menyaksikan koreografi fighting ala Jackie Chan yang tertata apik tapi bukan one-man-show juga. Tidak hanya adegan laga yang menonjol, hue sinematografi juga tidak melulu didominasi warna merah,  jalan cerita mungkin saja klise tapi nikmati saja alurnya karena skripnya juga menunjukkan makna perjuangan hidup yang kental. Make-up juga ‘rapi’ sehingga luka-luka para pemainnya tidak seperti disiram saus tomat saja. Sementara, sensor yang sudah melewati tahap kedua LSF ini untungnya diberlakukan secara halus. Pengakuan positif mesti diberikan pada Fajar Yuskemal dan Aria Prayogi yang menggarap score bumbu ketegangan untuk The Raid dengan sophisticated. Garapan mereka berdua tidak kalah dengan versi internasionalnya yang dibuat Mike Shinoda dari Linkin Park. "Banyak yang menanyakan scoring Indonesia (Fajar-Ogi) sudah bagus kenapa masih pake scoring dari luar? Ya itu karena Sony Pictures yang menawari,” jelas produser Ario Sagantoro. 


Oke. Saya tidak akan lanjut bicara banyak mengenai ceritanya karena saya yakin aNDA akan mengantri dan membuktikan ekspektasi film ini di bioskop secara langsung. Well, yang jelas film ini sudah mengangkat sineas film Indonesia ke level yang lebih tinggi. Selain menjadi salah satu film dalam daftar film action terbaik sepanjang masa versi imdb.com dan diklaim sebagai salah satu karya yang paling disukai panitia Sundance Film Festival 2012, film ini didistribusikan oleh Sony Pictures Worldwide Acquisition dan premiere serentak di Indonesia, Australia, Kanada, dan Amerika Serikat pada 23 Maret, Inggris di bulan Mei, Jepang pada September, Perancis pada Juni, dan Rusia bulan April. Saya juga mendengar banyak yang merasa terlalu mudah bagi The Raid untuk masuk pasar internasional karena sutradaranya adalah pria Welsh Gareth Evans. Tapi sutradara film Merantau (2009) yang sudah tinggal selama empat tahun di Jakarta ini menuturkan,”Saya sampai lelah membela The Raid sebagai film Indonesia, semua penggarap film ini orang Indonesia kecuali saya dan DOP-nya.” 


Rasanya kita harus mulai melepaskan label bahwa film Indonesia hanya dilintasi horor komedi dengan judul dan konten yang disalahgunakan. The Raid yang edar di Amerika Serikat dengan nama The Raid: Redemption ini menjadi start yang luar biasa bisa memicu antusiasme penggemar film Indonesia (bahkan yang tidak). 

Artikel Ditulis oleh: Jessica Hanafi

 Jess Rating: 9/10 
Rating: Dewasa
(Kandungan adegan kekerasan brutal)
Untuk mengetahui jadwal nonton film ini, Anda bisa klik di sini


MEDIA ALERT merupakan kategori dalam website Movie Pos yang memberikan referensi mengenai film dengan tema kekerasan maupun sensualitas. Harapan Movie Pos adalah dengan adanya "alert" ini, para penonton lebih selektif dalam menonton film terutama bagi para orang tua yang akan mengajak anak-anaknya nonton di bioskop.