Captain William 'Whip' Whitaker melakukan aksi heroik penyelamatan menukik tajam dengan tindakan inverted plane. Ia mengendalikan setir dan memberi komando untuk membalik pesawat 180 derajat di ketinggian tertentu dan kemudian membaliknya kembali ke posisi normal untuk mendarat darurat di sebuah hamparan rumput. Whip menghadapinya dengan tenang dan cerdas. Tapi tidak dengan problem alkoholnya dan usaha merengkuh kebebasan. Sutradara Robert Zemeckis piawai memainkan emosi lewat Cast Away (2000) dan tidak menyia-nyiakan satu menit pun ketika menyelipkan potongan-potongan petunjuk saat membangun alur film thriller-mystery What Lies Beneath (2000). Flight pun demikian. Bedanya, cerita 'Flight' begitu sederhana hingga terjalin seperti autobiografi pemeran utama yang difilmkan tanpa bumbu. Meskipun ini adalah film kecanduan alkohol yang akut, Zemeckis mampu memanfaatkan akting Denzel Washington sebagai Whip Whitaker yang terlalu teguh dalam pendiriannya sendiri dan membungkus film ini dengan sedikit ketidakseriusan ketika karakter teman yang 'hangover all-the-time' John Goodman muncul di layar.
Whip terkejut. Logikanya, pengacara yang ditunjuk paska kecelakaan, Hugh Lang (Don Cheadle), menjabat tangannya dan memuji keberaniannya melakukan inverted strategy yang 'hanya' menewaskan 6 orang (4 penumpang dan 2 kru) dan bukannya 102 orang total. Tapi, Lang mengesampingkan itu karena NTSB (National Transportation Safety Board) investigator menemukan masalah baru. Kadar alkohol di darah Whip saat diperiksa setelah kecelakaan memunculkan angka 0.17. Kadar di atas yang seharusnya untuk mengemudikan mobil, apalagi pesawat terbang. Lang meminta Whip tidak mengonsumsi alkohol hingga saat persidangan nanti, supaya investigator Ellen Block (Melissa Leo) yang tajam bertanya tidak menemukan 'keteledoran kecil' itu. Whip malah makin terpicu untuk menjejali dirinya dengan vodka dan teman-temannya. Ia bertemu dengan pecandu narkoba akut yang (secara tidak disangka) berusaha memperbaiki diri, Nicole (Kelly Reilly). Ajakan Nicole ke perkumpulan Alcohol Anonymous (AA) pun ditolaknya. Motif terbaik yang bisa Whip lakukan adalah mengunjungi kru yang selamat yaitu pramugari senior Margaret Thomason dan co-pilot Ken Evans untuk meyakinkan bahwa Lang mungkin mengada-ada meskipun ia tahu betul yang sebaliknya. Mereka mendoakan Whip.
Dari keseluruhan adegan, yang paling menarik di sini adalah scene tangga darurat rumah sakit antara three strangers: Whip, Nicole, dan seorang pria pasien kanker sinis berbicara soal rencana Tuhan terjadi dalam hidupnya termasuk penderitaan kanker otak dan kenyataan bahwa ia tidak disembuhkan. Percakapan yang membuatmu punya pilihan: tergelak, berterima kasih, memutar otak, atau merasa ingin menghujamkan pisau ke hati saja. Sejatinya, 'Flight' mengizinkan Denzel Washington terbang solo dalam setiap pendalaman dan perjalanan karakternya. Selain karakternya, karakter yang lain tampil begitu singkat sehingga terlihat seperti bunga-bunga kembar di hamparan perkebunan yang kecil tetapi sebenarnya memperindah keseluruhan cerita dengan kadar yang signifikan. Meskipun begitu, Denzel Washington berada dalam peran yang standar sehingga saya cukup bisa menilai tahun ini nominasi Academy Awards untuk kategori akting tidak sekuat tahun lalu.
Above all, fight or flight response sangat menarik untuk menerjemahkan perasaan saya ketika menyaksikan film ini. Lewat tokoh Whip, kita seolah ingin memutuskan respon kita terhadap serangan-serangan ketika kita berada di level stres yang tinggi dan sepertinya tidak ada jalan keluar. Apakah kita memakai insting kita untuk melawan atau apakah kita terbang menjauh? Yang jelas, persoalan Whip tidak semudah lontaran komentar penonton ketika melihatnya sebagai keputusan yang mudah dibuat. Bahkan tidak lebih mudah dari menerbangkan pesawat secara terbalik.
Artikel Ditulis oleh: Jessica Hanafi
