Jumat, 23 Agustus 2013

Kebaikan Sejati Tanpa Mengenal Perbedaan


Film ini mengisahkan seorang pria dari Inggris yang bernama George Hogg yang bekerja sebagai wartawan dengan kedua temannya yang meninggalkan Inggris untuk pergi ke China. Mereka pergi ke China hanya untuk mengetahui apa yang terjadi disana, dimana saat itu negara Jepang sedang menguasai beberapa wilayah di China pada tahun 1937. Walaupun wartawan dilarang keras meliput apa yang terjadi di wilayah tersebut, namun George tetap memutuskan untuk pergi ke sana yang sudah di kuasai oleh Jepang yaitu wilayah Nanjing. Setibanya disana, Hogg sangat sedih dan marah ketika melihat semua rakyat China di wilayah Nanjing meninggal dan di bakar oleh tentara Jepang. Saat itulah Hogg berinisiatif untuk menyelamatkan rakyat China dari jajahan Jepang. Namun suatu ketika Hogg tertangkap dan nyawanya terancam, tetapi seseorang yang bernama Chen menolong dia. Setelah Hogg selamat, dia melihat kedua temannya juga tertangkap oleh tentara Jepang dan meninggal di tangan mereka. Pada saat itu Hogg mengalami trauma yang mendalam ketika dirinya selamat, tetapi dia tidak bisa menyelamatkan kedua temannya.



Pada akhirnya Hogg bertemu dengan Li yang adalah seorang tabib/dokter, dia membawa Hogg ke Huang Shi untuk belajar sesuatu dan menyelamatkan diri dari ancaman tentara Jepang. Huang Shi adalah sekolah yang sangat kumuh dimana semua gurunya telah pergi dan akibatnya tempat tersebut menjadi tempat panti asuhan yang didalamnya tinggal anak-anak yang biasa hidup kotor dan tidak pernah membersihkan diri mereka. Sehingga Li menyuruh Hogg untuk merubah mereka dan gaya hidup mereka. Awalnya Hogg tidak betah dan rasanya ingin meninggalkan tempat tersebut, tetapi dia begitu iba ketika melihat salah seorang anak yang hidup tanpa orang tua dan takut setiap kali mereka melihat pesawat tentara Jepang. Mulai muncul motivasi dalam diri Hogg untuk mengajar mereka agar tetap percaya akan adanya masa depan. Setelah berapa bulan kemudian, mulai ada perubahan besar, anak-anak yatim piatu tersebut dimulai dari hidup bersih, bisa membaca bahasa Inggris, bekerja, dan berharap pada masa depan bahwa mereka bisa selamat. Sampai suatu saat, tentara Jepang hendak menghancurkan Huang Shi. Hogg, Li, dan anak-anak lainnya segera pergi melarikan diri ke Shangdan dimana mereka disana dapat hidup dan bebas dari jajahan tentara Jepang. Saat dalam perjalanan, Hogg terkena penyakit tetanus yang cukup parah sehingga saat tiba di Shangdan dia harus beristirahat dan terancam akan meninggal bila tidak segera disembuhkan. Akhirnya George Hogg meninggal dunia saat obat yang dinantikan datang terlambat.



Film ini mengajarkan bahwa seberat apapun trauma atas kejadian yang kita alami, kita harus tetap percaya bahwa masih ada hidup di masa depan yang mampu mengubah hidup kita dari masa lalu. Melalui George Hogg, kita belajar bahwa sejahat apapun orang lain membenci kita, kita harus tetap mengutamakan kedamaian dengan mengasihi mereka seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Dan kebebasan trauma yang kita alami di masa lalu, kita dapatkan ketika kita berusaha untuk meraih masa depan kita yang jauh lebih baik dari masa lalu kita. Sehingga George Hogg masih dikenang oleh anak-anak yang diselamatkannya hingga sekarang,  dan mereka saksikan kebaikan Hogg yang tidak pernah mereka bayangkan seolah-olah Hogg adalah manusia yang sempurna di mata mereka walaupun dia memiliki kekurangan. Oleh sebab itu Tuhan menyukai perdamaian demikian juga George Hogg merindukan setiap orang hidup damai dengan orang lain tidak peduli seberapa bencinya kita terhadap orang lain. Sebab perselisihan hanya dapat diselesaikan dengan perdamaian dimana ada Kasih didalamnya, walaupun perlu adanya sebuah pengorbanan untuk meraihnya seperti apa yang telah dilakukan Hogg pada orang lain. (Joe)

 Film Escape From Huang Shi dapat disewa di: 
 Wins Disc (Hubungi: 031-5945771 / 031-7325412)