Orang berkata, mempertahankan sesuatu yang telah dicapai lebih sulit daripada meraihnya. Namun yang paling sulit dari semuanya adalah ketika kita berusaha melepaskannya.
Film 22 Bullets adalah sebuah film aksi dari negeri Prancis yang dibintangi oleh aktor kawakan, Jean Reno. Mengambil tema pertikaian antar mafia, cerita film ini dibuka dengan adegan ditembaknya sang pemeran utama, Charly Mattei (Jean Reno) oleh gerombolan bertopeng secara brutal. Cara seperti ini tentu saja membuat para penonton syok. Bayangkan saja, belum apa-apa sang pemeran utama sudah dibuat hampir mati. Ya, tentu saja kalau pemeran utama langsung mati di awal cerita maka filmnya akan habis ceritanya. Cerita berlanjut dimana Charly tidak sadarkan diri ketika sedang dioperasi oleh tim medis. Para tim medis berusaha mengeluarkan peluru-peluru yang bersarang di berbagai tempat dalam tubuh Charly. Jumlah pelurunya adalah...tebak berapa? yeah, sesuai judulnya 22 peluru. Ajaib bin ajaib, Charly tidak tewas.
Alkisah, Charly Mattei adalah seorang pensiunan mafia yang paling ditakuti di seantero kota Marseille. Setelah lelah berpetualang dalam dunia kejahatan sejak masih muda, Charly memutuskan untuk hidup 'normal' bersama keluarganya. Semuanya berubah ketika dia berusaha untuk dibunuh (Anda sudah membaca bagaimana prosesnya di paragraf pertama) oleh pihak tertentu. Charly, yang pada awalnya bersikukuh untuk tidak terpancing membalas dendam, mengubah pendirian setelah anak buah kesayangannya juga dibunuh secara tragis. Berbeda dengan dirinya yang masih selamat, anak buah nya ini langsung tewas mengenaskan. Charly pun mengambil senjata lagi untuk membuat perhitungan.
22 Bullets adalah sebuah film aksi yang memiliki banyak adegan kekerasan karena memang mau dibuat senyata mungkin. Pengambilan gambar dalam adegan-adegan film yang disutradarai oleh Richard Berry ini bisa diacungi dua jempol. Baik sudut pengambilan gambar maupun pergerakan kamera terlihat keren dan semuanya bersifat revolusioner alias jarang kita lihat. Hal ini wajar karena 22 Bullets bukan produksi Hollywood yang sudah familiar dengan para penonton. Film keluaran negeri anggur ini pun memiliki plot cerita yang dramatis dan tidak mudah tertebak. Ceritanya yang dramatis pun menjadi semakin hidup dengan akting para karakter terutama sang pemeran utama Charly Mattei. Satu hal yang membuat film ini kurang nyaman ditonton adalah film ini menggunakan bahasa Prancis sehingga terdapat dua subtittle bahasa Inggris-Indonesia yang bertumpukan. Hal ini menyebabkan penonton kurang fokus menonton antara setiap adegan yang ada dengan subtittle yang harus dibaca. Kesimpulannya, 22 Bullets cukup keren bagi Anda penyuka film aksi maupun mafia. Tapi bagi Anda yang tidak tahan memilhat adegan kekerasan, sebaiknya mengurungkan niat Anda untuk menontonnya (jak)
Movie Pos Rating: 7/10