Selasa, 05 Maret 2013

Bagus/ Nggak? Silver Linings Playbook

Hidup di dunia memang berat, terkadang permasalahan yang ada akan menghantam kita sekeras-kerasnya. Namun, akan selalu ada jalan apabila kita tidak kehilangan harapan.


Sesuai dengan reputasinya, Silver Linings Playbook menghadirkan sebuah tontonan drama yang mengeksploitasi kemampuan akting para pemerannya. Tidak mengherankan apabila para pemeran utamanya mendapatkan pengakuan berupa nominasi dan piala kemenangan di berbagai ajang penghargaan film tahun ini, termasuk Oscar. Film ini membawa para penonton kepada kenyataan betapa kerasnya kehidupan bisa menghantam pribadi seseorang. Memojokkannya sampai orang itu kehilangan akal sehatnya dan situasi terburuk pun tinggal menunggu waktu. Bradley Cooper memainkan perannya dengan sangat baik dan dia terlihat, atau sengaja memperlihatkan pada penonton sehingga mempercayai bahwa dia benar-benar Pat, karakter yang dimainkannya. Akting Jennifer Lawrence malah menambahkan satu kontribusi terbesar pada film ini. Dia membuat cerita film ini semakin baik, dan akhirnya membuat lawan mainnya akhirnya memiliki curiculum vitae yang membanggakan (nominasi Oscar sebagai aktor terbaik yang pertama bagi Bradley Cooper). Kehadiran para pemeran pendukung seperti Robert De Niro, Chris Tucker, dan lainnya melengkapi kesempurnaan akting dua pemeran utama.


Jelas, kekuatan akting dan chemistry luar biasa antar pemeran utama merupakan tulang punggung film yang berdurasi 122 menit ini. Namun, semua itu sia-sia apabila tidak didukung dengan naskah cerita yang mumpuni. Plot yang tersusun dalam film ini membuat penonton semakin penasaran dengan kelanjutan cerita. Alur yang tak tertebak, sama seperti karakter duet pemeran utama (yang emosinya naik turun), sangat manis dibungkus balutan drama oleh sutradara David O. Russel. Iringan lagu-lagu renyah membuat nuansa film ini sangat keren dan asyik. Upaya ini berhasil membuat cerita Silver Linings Playbook enak diikuti. Seperti kita sedang memakan keripik kentang satu per satu dan tidak terasa keripik itu habis.


Pesan moral yang Movie Pos pelajari ketika menonton film ini adalah jangan pernah menyerah terhadap situasi yang buruk, bahkan paling buruk sekalipun. Selalu simpan sebuah harapan, walau sekecil apa pun. Dan walaupun banyak orang menolakmu karena kesalahanmu, keluarga adalah tempat dimana  engkau akan selalu diterima. Jangan pernah lelah mempercayai seseorang karena kepercayaan itu akan membuat orang tersebut menemukan sebuah kesempatan. Selamat menonton! (jak).

 Movie Pos Rating: 8/10 
Rating: Dewasa
(ALERT: Dialog-dialog berisi kata-kata umpatan
dan dialog yang mengandung tema seksualitas)